Akalbudi (Mind), Kesadaran (Consciousness), Berpikir (Thinking), Pikiran (Thought), dan Bernalar (Reasoning)
Akalbudi itu seperti kota. Kesadaran adalah seluruh penduduk, aktivitas penduduk, bangunan, benda, dan ruang yang diketahui pemerintah kota.
Akalbudi (mind) dapat kita ibaratkan sebagai sebuah kota (seluruh penduduk, aktivitas penduduk, bangunan, infrastruktur, benda, dan ruang di dalamnya). Di dalam kota tersebut, terdapat penduduk-penduduk yang beraktivitas, bangunan-bangunan (seperti bangunan rumah tinggal, bangunan sekolah, bangunan rumah sakit, bangunan kantor, bangunan pusat perbelanjaan, bangunan pemerintahan, dan bangunan-bangunan lainnya), infrastruktur-infrastruktur (seperti jalan, jembatan, rel kereta, bandara, pelabuhan, sistem penyediaan air bersih, sistem pengolahan air limbah, sistem persampahan, sistem proteksi kebakaran, sistem drainase, sistem irigasi, sistem transportasi, sistem penyediaan listrik, jaringan telekomunikasi, dan infrastruktur-infrastruktur lainnya), dan pemerintah kota. Jika kita sederhanakan, maka dalam perumpamaan ini ada lima komponen pembentuk sebuah kota, yaitu penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, infrastruktur-infrastruktur, dan pemerintah kota.
Melalui perumpamaan Akalbudi sebagai Kota, kita dapat membayangkan bahwa ada penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, dan infrastruktur-infrastruktur yang diketahui oleh pemerintah kota; dan ada pula penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, dan infrastruktur-infrastruktur yang tidak diketahui oleh pemerintah kota.
Penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, dan infrastruktur-infrastruktur yang diketahui oleh pemerintah kota dapat kita sebut sebagai Akalbudi yang Kita Sadari (Conscious Mind); sementara penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, dan infrastruktur-infrastruktur yang tidak diketahui oleh pemerintah kota dapat kita sebut sebagai Akalbudi yang Tidak Kita Sadari (Non-Conscious Mind).
Bagian akalbudi yang kita sadari (conscious mind) disebut juga dengan kesadaran (consciousness). Jadi, kesadaran adalah aktivitas yang terjadi di akalbudi (berpikir, merasa, mengalami, dan menyimpan) dan hasil dari aktivitas tersebut (pikiran, perasaan, pengalaman, dan ingatan) yang kita sadari.
Jika akalbudi kita ibaratkan sebagai sebuah kota, maka Kesadaran (Consciousness) adalah penduduk-penduduk, aktivitas-aktivitas penduduk, bangunan-bangunan, dan infrastruktur-infrastruktur yang diketahui oleh pemerintah kota tersebut.
Berpikir (thinking) adalah seluruh aktivitas penduduk di kota yang mana aktivitas tersebut berada dalam suatu instruksi, kendali, dan pengawasan. Ada pikiran sadar (conscious thought) dan pikiran non-sadar (non-conscious thought), sehingga ada pula berpikir secara sadar (thinking consciously) dan berpikir secara tidak sadar (thinking unconsciously).
Penalaran (reasoning) adalah proses dalam membangun argumen. Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari pernyataan yang dipertahankan (kesimpulan) dan pernyataan yang merupakan alasan yang menjadi dasar mengapa pernyataan yang dipertahankan tersebut dapat dipertahankan (premis). Pernyataan (statement) adalah kalimat yang dapat dinilai benar atau salah, di mana kalimat tersebut tidak dapat bernilai benar dan salah pada saat yang bersamaan. Valid (yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan istilah sahih) bukan berarti benar (true). Validitas (validity) dan kebenaran (truth) merupakan dua konsep yang berbeda.
Akalbudi (mind) adalah dunia internal kita [Calne, 1999]; tempat di mana kita berpikir (think), merasa (feel), mengalami (experience) dunia eksternal (yang masuk ke dalam dunia internal kita melalui penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan), dan mengubah hasil dari ketiga proses tersebut (pikiran, perasaan, dan pengalaman) menjadi ingatan.
Berpikir (thinking), merasa (feeling), mengalami (experiencing), dan menyimpan (storing) adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam akalbudi, sementara pikiran (thought), perasaan (feelings), pengalaman (experience), dan ingatan (memory) adalah hasil dari keempat aktivitas tersebut.
Pikiran adalah sesuatu yang muncul sebagai hasil dari aktivitas berpikir, perasaan adalah sesuatu yang timbul sebagai hasil dari aktivitas merasa, pengalaman adalah sesuatu yang kita alami sebagai hasil dari aktivitas mengalami, dan ingatan adalah segala sesuatu yang disimpan di dalam akalbudi sebagai hasil dari aktivitas menyimpan.
Kita mengalami dunia eksternal (semua yang ada di luar tubuh kita) melalui lima indra (organ tubuh) kita, yaitu mata sebagai organ tubuh untuk melihat, telinga sebagai organ tubuh untuk mendengar, kulit sebagai organ tubuh untuk merasakan sentuhan, hidung sebagai organ tubuh untuk mencium, dan lidah sebagai organ tubuh untuk mengecap.
Pengalaman yang kita peroleh mengenai dunia eksternal memicu terjadinya aktivitas berpikir dan merasa di dalam akalbudi kita. Segala hal yang kita alami dapat mempengaruhi bagaimana kita berpikir dan merasa.
Pikiran dapat mempengaruhi bagaimana kita merasa. Pun sebaliknya, merasa juga dapat mempengaruhi bagaimana kita berpikir. Karena pikiran adalah sesuatu yang muncul sebagai hasil dari aktivitas berpikir, dan perasaan adalah sesuatu yang timbul sebagai hasil dari aktivitas merasa, maka dapat kita simpulkan bahwa pikiran dapat mempengaruhi perasaan dan perasaan dapat mempengaruhi pikiran.
Semua pikiran, perasaan, dan pengalaman disimpan di dalam akalbudi dalam bentuk ingatan. Dan ingatan ini dapat mempengaruhi bagaimana kita berpikir, merasa, dan mengalami.