Apa sih Literasi Itu? Bagaimana Hubungan antara Literasi dan Logika? Dan Bagaimana Penguasaan terhadap Logika serta Keterampilan Bernalar Logis Dapat Mengoptimalkan Kegiatan Literatif (Seperti Membaca, Menulis, Mendengarkan, Menyimak, Berbicara, Berdiskusi, Berdebat, Mengarsip, dan Lain-Lain) secara Signifikan?

Literasi adalah kemampuan memproses informasi hingga diperoleh pemahaman yang akurat (most likely to be correct) terkait informasi yang diproses tersebut dan kemampuan mengomunikasikan informasi secara akurat. Logika adalah prinsip-prinsip dan metode-metode dalam bernalar secara valid. Penalaran logis dapat mengoptimalkan kegiatan berliterasi.

Hafizhurrahman
5 min readMar 4, 2024

Apa sih Literasi Itu?

Literasi adalah kemampuan memproses informasi hingga diperoleh pemahaman yang akurat (most likely to be correct) terkait informasi yang diproses tersebut dan kemampuan mengomunikasikan informasi secara akurat.

Kata kuncinya: memproses informasi, memahami, mengomunikasikan.

Dalam kerangka berpikir Input-Proses-Output, maka input dalam kegiatan literatif (literacy activities) adalah informasi, prosesnya adalah memahami informasi yang diproses, dan outputnya adalah pemahaman serta keberhasilan dalam mengomunikasikan informasi.

Ada banyak definisi dari literasi. Kalo kita ambil benang merahnya dari berbagai definisi yang ada (dari UNESCO, PISA, dll) mungkin inti dari literasi dapat kita rangkum ke dalam 2 kata kunci berikut: memproses informasi dan mengomunikasikan informasi.

Sebagian orang memahami literasi sebagai kegiatan membaca dan menulis. Mungkin itu kurang tepat. Literasi itu bukan di membacanya, namun di memahami informasi dari apa yang dibaca. Literasi itu bukan di menulisnya, namun di mengomunikasikan informasi ke dalam bentuk tulisan.

Kerangka berpikir berikut menguraikan menggambarkan apa sih yang dimaksud dengan literasi:

UNESCO Institute for Statistics menguraikan literasi sebagai kemampuan mengidentifikasi (identify), memahami (understand), menafsirkan (interpret), mencipta (create), mengomunikasikan (communicate), dan mengomputasi (compute).

PISA (Programme for International Student Assessment) mendefinisikan literasi sebagai kemampuan memahami (understanding), menggunakan (use), merefleksikan (reflect on), and terlibat (engage) dengan teks tertulis.

International Literacy Association mendefinisikan literasi sebagai kemampuan mengidentifikasi (identify), memahami (understand), menafsirkan (interpret), menciptakan (create), mengomputasikan (compute), dan mengomunikasikan (communicate).

Untuk memahami apa sih yang dimaksud dengan literasi itu, kita dapat mengumpamakannya dengan proses saling memahami dan saling mengomunikasikan informasi yang terjadi antara arsitek dan pelaksana konstruksi dalam suatu proses manajemen konstruksi proyek pembangunan sebuah gedung. Terjadi dua proses, yaitu (1) Proses yang terjadi saat pelaksana konstruksi berusaha memahami informasi berupa desain gedung yang akan dibangun, dan (2) Proses yang terjadi saat arsitek berusaha mengomunikasikan informasi berupa desain gedung rancangannya kepada pelaksana konstruksi.

Jadi, pelaksana konstruksi harus paham desain yang akan dibangun dan arsitek harus jelas menyampaikan desainnya. Nah, memproses informasi hingga memahaminya secara akurat dan mengomunikasikan informasi secara akurat, itu Literasi.

Apa sih Logika Itu?

Logika (logic) adalah prinsip-prinsip dan metode-metode dalam menentukan mana penalaran yang valid dan mana penalaran yang tidak valid. Penalaran (reasoning) adalah proses dalam membangun argumen. Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari pernyataan yang dipertahankan (kesimpulan) dan pernyataan yang merupakan alasan yang menjadi dasar mengapa pernyataan yang dipertahankan tersebut dapat dipertahankan (premis). Pernyataan (statement) adalah kalimat yang dapat dinilai benar atau salah, di mana kalimat tersebut tidak dapat bernilai benar dan salah pada saat yang bersamaan.

Valid (yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan istilah sahih) bukan berarti benar (true). Validitas (validity) dan kebenaran (truth) merupakan dua konsep yang berbeda. Di dalam logika, yang dinilai adalah validitas penalaran dari suatu argumen (validity of reasoning of an argument) yang ditinjau, bukan kebenaran dari argumen (truth of an argument) tersebut. Istilah penalaran yang logis (logical reasoning) memiliki maksud yang sama dengan istilah penalaran yang valid (valid reasoning), keduanya sama-sama mengacu pada penalaran yang sesuai dengan logika.

Kata logika tidak hanya digunakan untuk merujuk pada prinsip-prinsip dan metode-metode dalam menentukan mana penalaran yang valid dan mana penalaran yang tidak valid, kata logika juga digunakan untuk merujuk pada studi tentang prinsip-prinsip dan metode-metode dalam menentukan mana penalaran yang valid dan mana penalaran yang tidak valid.

Dari definisi logika yang telah diuraikan, dapat kita pahami bahwa objek yang dipelajari, ditinjau, ditelaah, diperiksa, diselidiki, dinilai, dan dievaluasi oleh logika adalah validitas penalaran dari suatu argumen.

Bagaimana Hubungan antara Literasi dan Logika?

Ibarat membangun gedung: Gedung itu argumen. Proses membangun gedung itu penalaran (reasoning). Prinsip dan metode membangun gedung yang sah (valid) itu logika. Proses memahami gedung yang dibangun dan gimana ngebangunnya itu literasi.

Apa yang Dimaksud dengan Mengoptimalkan?

Mengoptimalkan artinya menggunakan suatu sumber daya tertentu secara ideal untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang ada.

Mengoptimalkan artinya membuat suatu kondisi yang tidak optimal menjadi optimal. Jika kedua kondisi ini kita representasikan sebagai dua buah titik dalam grafik kartesian, maka Mengoptimalkan artinya memindahkan titik yang tidak optimal (non-optimal point) agar berada di titik optimal (optimal point).

Untuk memahami maksud Mengoptimalkan, kita harus memahami terlebih dahulu maksud dari kondisi ideal, kondisi optimal, dan Mengidealkan.

Kondisi ideal (ideal state) adalah keadaan yang diharapkan atau diinginkan. Kondisi ideal juga dapat disebut dengan istilah steady state, steady condition, dan das sollen.

Dalam mencapai kondisi ideal, kita bisa jadi dihadapkan dengan kendala-kendala yang membatasi (limiting constraints), sehingga kondisi ideal yang kita harapkan harus disesuaikan (adjust) dengan mempertimbangkan (considering) kendala-kendala yang kita hadapi tersebut.

Kondisi optimal (optimal state) adalah keadaan terbaik yang dapat kita capai dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang membatasi (best condition we can reach by the consideration of limiting constraints). Dalam ungkapan lain, kondisi optimal dapat disebut sebagai kondisi ideal yang telah disesuaikan dengan kendala-kendala yang membatasi (adjusted ideal state by the consideration of limiting constraints).

Bagaimana Keterampilan Bernalar Logis dapat Mengoptimalkan Literasi?

Keterampilan bernalar logis dan literasi saling terkait dan saling mengoptimalkan. Keterampilan bernalar logis membantu kita dalam memahami informasi dengan lebih kritis dan analitis. Literasi menyediakan informasi dan pengetahuan yang menjadi bahan bakar untuk bernalar logis.

Keterampilan bernalar logis dapat mengoptimalkan literas, misal dalam memahami Makna dan Pesan:
(1) Keterampilan bernalar logis membantu memahami makna dan pesan yang terkandung dalam teks.
(2) Kemampuan menganalisis membantu mengidentifikasi argumen, premis, dan kesimpulan dalam teks.
(3) Kemampuan mengevaluasi membantu menilai validitas penalaran dan keakuratan serta kebenaran informasi yang disampaikan.

--

--

Hafizhurrahman

For internalizing, consolidating, and strengthening comprehension of certain knowledge and integrating and organizing them in a sequential and systematic way.